Social Icons

Hari Ini Ulang tahunMu, Ulang Tahun Pahlawan Kami, Kami Anak-AnakMu

Ane berpikir waktunya saat ini untuk ane memposting sesuatu hal yang bersifat hubungan emosional yang dibuat benar-benar.

Yups hari ini Bapak ane ulang tahun. Binggung dengan cara apa ane mau mengekspresikan bentuk kasih sayang ane kepadanya. Dengan memposting isi hati ane melalui blog ane yang satu ini bisa menggambarkan dan menegaskan betapa ane sangat menghargainya menjadi sosok seorang Bapak. Mungkin tulisan dibawah ini yang ane buat adalah pilihan hadiah yang sempurna dari ane saat ini.

HARI INI ULANG TAHUNMU
Saya sangat bersyukur Tuhan memberi saya seorang Bapak kepada saya.
Saya sangat bersyukur bahwa saya memilikiMu sebagai seorang Bapak.
Ini adalah berkat dari Tuhan kepada saya.
Setiap tahun, ulang tahunMu mengingatkan saya,
Bagaimana saya bersyukur bahwa engkau adalah Bapak saya.
Dengan semua yang terjadi di dunia saat ini, Saya bersyukur saya bisa melihatMu.

Ketika saya kecil, saya menyadari kelak akan sepertiMu, pasti sulit, tapi itulah menjadi seorang Bapak. Ketika tumbuh dewasa, saya mungkin tidak mengatakan hal ini kepadaMu, tapi saya selalu diam-diam ingin tumbuh dan menjadi sepertiMu.
Saya melihat kebijaksanaanMu, dan juga keberanianMu.
Semua sifat baikMu menonjol dan bersinar, yang tak ternilai harganya.

Terima kasih untuk selalu mempercayai saya.
Terima kasih untuk semua dukungan yang telah diberikan kepada saya.
Pada hari ulang tahunMu, tidak ada kata-kata untuk mengekspresikan...
Biarkan saya hanya mengatakan, saya mencintaiMu sebagai seorang Bapak.
Dan saya ingin Engkau tahu saya menghargaiMu lebih, seperti tahun-tahun yang lalu sekarang dan selamanya.
 


READ MORE - Hari Ini Ulang tahunMu, Ulang Tahun Pahlawan Kami, Kami Anak-AnakMu

Suka Duka Menjadi Bujangan

Hallo agan2 semua kali ini ane mau membahas dan membagi sedikit cerita tentang seputar kehidupan ane yang berhubungan dengan suka duka menjadi bujangan. Jadi kemarin itu ane baru menyelesaikan studi S3 hehehe.. dengan disertasi sesuai dengan judul diatas. Sama dengan pembuatan dan penulisan disertasi yang menghabiskan 1000 halaman, kali ini cerita ane juga cukup panjang dan semoga agan2 semua gak bosan.

Berdasarkan wawancara, observasi atau pengamatan langsung dilapangan dan pengalaman ane secara langsung selama ini, banyak latar belakang orang membujang diantaranya:

Yang pertama masih merasa berusia muda dan berjiwa muda, sehingga orang tersebut fokus pada tujuan hidup yang dijalaninya saat ini, apapun itu. Misalnya: mahasiswa atau karyawan muda

Yang kedua belum memiliki niat, kemapanan finansial, dan hal-hal lain yang bersifat keterbatasan duniawi, sehingga menyebabkan krisis kepercayaan diri yang signifikan akibat status lajangnya.

Yang ketiga sudah berusaha sepenuh hati melepas status lajang dari satu calon pendamping hidup yang satu ke calon pendamping hidup yang lain, tetapi ternyata sang calon pendamping hidup tersebut (maaf) punya kekasih cadangan, janda/duda, memilih menikah dengan orang lain, ... (isi sendiri).

Nah dari penyebab2 diatas agan2 termasuk golongan yang mana? Jawabnya gak perlu pake toa mesjid ya karena itu sama saja membuka aib agan sendiri xixixi. Silahkan  menjawab cukup dari dalam hati saja dan ane juga akan menjawab di dalam hati kenapa ane membujang sampai sekarang, yupzz belum ada teman sejati yang menjadi penyemangat dan teman hidup di kala suka maupun duka. Beruntungnya  masalah ini tidak sampai mempengaruhi pekerjaan ane di tempat kerja. Tapi ane yang biasanya disiplin dan rajin kata teman2 sih, berbanding terbalik dengan sifat, karakter dan kepribadian ane sehari2 di luar lingkungan kerja.

Sebagai seorang bujangan ane punya beberapa kebiasaan aneh, termasuk kebiasaan  bangun  jam 4-5 pagi trus tidur lagi sampe jam 8, bangun, mandi dan berangkat kerja. Dari jam 4-5 itu biasanya ane pake waktunya buat merenung menginstropeksi diri tentang kasih, kebaikan dan kemurahan Tuhan, yaaa seperti lagunya Nikita “JanjiMu seperti fajar pagi hari yang tak pernah terlambat bersinar”, atau “Bapa ku bertrima kasih buat hari yang Kau bri.”

Tadi pagi ane bangun seperti biasa, merenung, menghayal, dan menginginkan punya teman hidup jadi kalo ane bangun setiap pagi selalu ada yang setia berada disamping, dibuatin kopi atau siapin serapan.  Tadi pagi ane sempat sedih juga ngelihat kamar ane yang berantakan, kotor  gak karuan karena gak sempat bersih2. Selama ini ane memang pulang diatas jam 12.00 malam, You know lah ane bujang, gak ada yang menunggu, gak terikat sama waktu dan peraturan. Sebelum  berangkat kerja tadi pagi ane sempat foto2, ane jeprett setiap sudut kamar. Dan beginilah kamar seorang bujangan
Ini ranjang ane yang acak adul binti berantakan binti jorok lengkap dengan bantal favorit dengan sejuta mimpi dan iler.
Dulu banget sewaktu ane masih pacaran dengan shireen sungkar, ane sering nonton cinta fitri di ruangan ini sambil meluk bantel, walaupun dia sekarang udah jadian sama Tengku Wisnu ane ikhlas kok, jangan lupa undangannya ya, ngarepp.. Kadang2 ane juga masih sering ngeblog dia komputer jadul itu, komputer tua dari jaman masih kuliah dulu.
Rumah si meel ikan kesayangan ane, kalau dia laper dia juga yang mengingatkan ane untuk selalu pulang. Kemarin si meel mati dan ane gak berniat buat nyari penggantinya.
Di dapur ini ane sering masak indomie “ini ceritaku, mana ceritamu”,  Dulu ane selalu beli mie instant banyak-banyak tiap abis gajian trus ane konsumsi sampai stok mie abis. Kadang ane makan secara mentah dengan diremukin, atau ane masak pake rice-cooker. Sekarang dapurnya agak bersih emang, karena akhir2 ini ane jarang masuk dapur karena trauma ngalamin gangguan pencernaan, pernah mencret-mencret karena seminggu makan mie instant berturut-turut.

Termasuk bersih untuk wilayah yang satu ini karena ane sering menghabiskan banyak waktu disini. Di bilik renungan ini ane sering mencari inspirasi sampai ke singapura.  Karena keasyikan ane udah terbiasa mencium bau boker sendiri.
Entah kapan akan ada seorang bidadari tersenyum dan selalu berdiri di depan pintu itu sewaktu ane berangkat dan pulang kerja.
READ MORE - Suka Duka Menjadi Bujangan